gerbangindonesia.com – Berikut Ini Adalah Dasar Mendasar Taktik Trading Dengan Tindakan Harga, jumpa lagi admin yang tidak pernah bosan menyajikan informasi yang menarik dan up to date, kali ini admin akan membahas dasar-dasar taktik price action trading berikut yang tidak banyak orang mereka tahu, mari kita langsung ke pembahasan.
Bagi Anda yang saat ini penasaran dengan dasar-dasar taktik perdagangan aksi harga, kami akan memperkenalkannya kepada Anda di bawah ini, sebagai berikut.
Pada dasarnya Price Action adalah rangkaian pergerakan harga yang berasal dari waktu ke waktu dan analisanya berasal dari price action yang dilakukan dengan mengamati formasi barestick.
Berikut ini lebih dari satu kondisi dalam trading dengan price action:
1. Up Bar
Juga disebut “bull bar”, yang merupakan bar dengan harga tertinggi yang lebih tinggi yang berasal dari harga tertinggi sebelumnya (higher low) dan harga rendah yang lebih tinggi yang berasal dari harga terendah sebelumnya (higher low). Mangsa yang keluar dari atas bar di atas menunjukkan pergerakan tren tersebut.
Secara umum, harga penutupan batang lebih tinggi dari harga pembukaan, tetapi bisa juga lebih rendah, seperti yang ditunjukkan oleh batang hitam yang memerintahkan batang di atas gambar. Namun, bar yang sebelumnya dihitung sebagai tertinggi dan terendah masih lebih tinggi dari level tertinggi dan terendah dari bar sebelumnya. Sebuah mangsa yang kembali membuat pembeli atau ‘Banteng’ di pasar.
2. Down Bar
Disebut juga ‘Harish bar’, yaitu bar dengan high yang lebih rendah dari yang sebelumnya (Lower) dan level yang lebih rendah dari sebelumnya. Garis di bawah bar di atas menunjukkan pergerakan tren A ke bawah dan menunjukkan kapan penjual atau beruang menguasai pasar.
3. Inside Bar
Inside bar adalah bar dengan high di bawah high sebelumnya dan low di atas low sebelumnya.
Banyak trader menganggap bar dengan level tinggi atau rendah sama dengan bar sebelumnya sebagai entry bar. Bar Pembentukan bar tersebut menunjukkan ketidakpastian di pasar atau negara di mana pembeli dan penjual saling mengharapkan jika rusak. pembeli level tinggi sebelumnya, setelah itu mereka menang dan sebaliknya, jika menembus level rendah sebelumnya, maka penjual menang dan menguasai pasar. 4. Bar luar
Bilah luar juga disebut “mother bar”, “bar walet” di bilah atau dalam formasi menyentuh bilah walet sebelumnya. Pada prinsipnya outer bar adalah bar dengan level tinggi yang lebih tinggi yang berasal dari bar sebelumnya atau sebelumnya, dan level rendah yang berasal dari level rendah yang berasal dari bar sebelumnya atau bar sebelumnya.
Dalam kasus candlestick, kombinasi formasi di luar bar dan di dalam bar sering disebut sebagai “Harami”. Pada contoh di atas, level penutupan pada bilah luar atas diturunkan dari level terbuka, yang menunjukkan bahwa pembeli memegang kendali pasar sebelum konsolidasi berlanjut. Sinyal perdagangan aksi harga
Formasi bar pada price action mencerminkan sentimen pelaku pasar dan dapat memberikan indikasi awal atau frekuensi arah pergerakan harga yang akan datang. Frekuensi atau sinyal yang berasal dari price action biasanya ditunjukkan dengan terbentuknya pin bar, yaitu bar dengan ekor (sumbu) yang lebih panjang yang berasal dari bodynya. Ekor panjang sampai batas tertentu berarti perasaan penolakan yang kuat.
Dalam situasi tren pasar, pin bar biasanya menunjukkan pembalikan konvoi yang berasal dari pembalikan konvoi atau sebaliknya untuk tren saat ini, dan pin bar sering disebut pembalikan yang dihasilkan dari pin tersebut. (Orang-orang kafir) berasal dari orang-orang Mekah; pengucapan ayat ini begitu mubtada, sedangkan kabarnya mereka sengsara. Faktor-faktor yang mendukung sinyal perdagangan aksi harga
Untuk menghindari kemungkinan kesalahan seperti pada gambar di atas, faktor pendukung yang sangat penting yang menegaskan frekuensi perdagangan berasal dari aksi harga. Trader kemudian dapat memilih frekuensi yang memiliki probabilitas tertinggi, yang dikonfirmasi oleh lebih dari satu faktor.
Faktor konfirmasi atau support adalah level proteksi dan resistance, arah tren dan indikator teknikal. Indikator yang sering digunakan adalah moving average untuk menentukan arah trend. Berikut contoh frekuensi trading (Pin bar) dengan 3 faktor pendukung:
Pengamatan bentuk pin bar dikonfirmasi oleh 3 faktor, yaitu: arah tren (Turun), resistensi yang datang dari garis horizontal (Tidak mungkin untuk menembus resistensi ini), dan juga resistensi di muka, yaitu area yang termasuk antara rata-rata dan 8 ema. Dimungkinkan untuk sukses dalam menjual setelah pin bar tinggi.
Kecuali untuk situasi penjualan konsolidasi. Model konsolidasi yang Umum berikutnya (Cakupan), segitiga (Segitiga), panji, dll. Ada kalanya pasar bergerak dalam kisaran ketat dalam pola yang tidak teratur, yang disebut keadaan tidak stabil ini sulit diprediksi dan harus dihindari. Di bawah ini adalah contoh frekuensi perdagangan dari aksi harga hingga situasi dan rentang tren:
Harga tampaknya telah menembus level terendah di luar negeri, yang penting karena scalping mengendalikan pasar. Hal ini juga didukung oleh breakout level relief.
Akhir Kata
Oleh karena itu, pembahasan singkat yang dapat admin sampaikan mengenai berikut ini adalah dasar-dasar taktik trading dengan price action. Semoga dapat bermanfaat dan bermanfaat untuk anda semua.
Terima kasih buat kalian yang sudah membaca artikel admin ini, jangan lupa kembali lagi dan kunjungi teknobosku.com agar tidak ketinggalan update-an selanjutnya.