gerbangindonesia.com– Berikut Inilah Kekurangan Dari Reksadana Saham Ada positifnya, tentu ada juga negatifnya. Hal yang sama berlaku untuk reksa dana saham. Investor harus mempertimbangkan kurangnya reksa dana ekuitas sebagai bahan pertimbangan untuk keputusan di masa depan. Berikut empat kelemahan reksa dana saham.
Harga saham berfluktuasi
Seperti diketahui, harga saham bersifat fluktuatif atau tidak stabil. Selalu ada pergerakan harga dari waktu ke waktu. Penurunan nilai saham dalam portofolio reksa dana dapat menyebabkan imbal hasil negatif. Sebaliknya jika nilai saham meningkat maka return reksa dana akan positif.
Oleh karena itu, diperlukan pertimbangan yang matang dalam memilih reksa dana saham. Tentu saja, pengelolaan dana sepenuhnya dipercayakan kepada pengelola dana, namun Anda perlu memahami prospektus dan lembar informasi dana yang terlampir.
Tidak cocok untuk investor dengan profil risiko rendah
Ini karena dana ekuitas membawa tingkat risiko yang tinggi dibandingkan dengan nilai pengembaliannya. Investor dengan profil risiko rendah umumnya lebih memilih reksa dana pasar karena lebih stabil.
Namun, harus “ditunjukkan” bahwa semua jenis produk investasi mengandung risiko. Namun, risiko setiap produk berbeda.
Bukan pilihan yang tepat bagi mereka yang mencari investasi jangka pendek
Investor dapat merasakan nilai pengembalian reksa dana saham setelah jangka waktu 5 tahun. Memang pergerakan harga saham terjadi sepanjang waktu, namun perubahan signifikan baru bisa dirasakan setelah beberapa tahun.
Harga bisa meroket, tapi bisa juga turun drastis tergantung kondisi ekonomi dan politik.
Risiko saham perusahaan masuk dalam Portofolio Reksa Dana
Kinerja emiten memiliki pengaruh besar terhadap harga saham. Jika perusahaan bergerak maju, harga saham kemungkinan akan naik. Dan sebaliknya jika perusahaan mengalami kemunduran maka nilai jual sahamnya juga akan menurun. Selain itu, penulis memberikan contoh saham suatu perusahaan menjadi portofolio reksa dana yang jatuh, sehingga nilai pengembaliannya akan negatif untuk reksa dana yang bersangkutan. Kinerja suatu perusahaan menentukan harga suatu saham.
Jika perusahaan berkembang, harga sahamnya naik. Namun jika perusahaan tersebut bangkrut atau gagal, maka saham tersebut tidak lagi memiliki nilai.
Jika saham perusahaan yang menjadi bagian dari portofolio reksa dana mengalami penurunan, hal ini akan memberikan return negatif atas saham yang bersangkutan.