Gerbangindonesia.com Maraknya kasus binary option Binomo membuat beberapa investor yang merugi akhirnya angkat bicara. Baru-baru ini polisi dari Bareskrim Polri telah menetapkan Crazy Rich Medan Indra Kesuma, juga dikenal sebagai Indra Kenz sebagai tersangka dalam kasus dugaan penipuan terkait perjudian online, atau menyebarkan berita palsu melalui Media Elektronik dan/atau Penipuan/Kecurangan dan ML.
Anggota Komisi VI DPR Intan Fauzi mengatakan investor harus lebih berhati-hati dalam memilih platform investasi yang tepat. “Kalau soal trading, jelas ada yang diperjualbelikan, kalau itu investasi, ada nilai dan aturannya jelas,” kata Intan sehari sebelumnya (24/2/2022).
Intan berpesan kepada para profesional trading yang sebagian besar berusia muda agar lebih cermat dan berhati-hati dalam memilih platform trading online, agar tidak tertipu atau merugi miliaran. “Menurut saya, pedagang harus riset sendiri sekarang. Lebih pintar memilih,” kata Intan.
Selain itu, kata dia, di era teknologi digital tidak sulit bagi anak muda untuk mendapatkan akses informasi. Intan menambahkan, ada orang yang meski terpelajar di bidang teknologi, masih bisa tertipu untuk memilih platform trading online.
“Menurut saya, bagi orang yang sudah menggunakan teknologi, mengakses teknologi itu mungkin. Saya yakin mengakses informasi itu tidak sulit. Kemudian, anak-anak zaman sekarang melakukan riset sendiri,” kata pria itu.
Dulu Salah satu korban Binomo, Erick Buana, mengaku berdagang di Binomo. Aplikasi Binomo sejak bulan Mei 2021. Erick memainkan Binomo karena tergiur dengan tawaran Indra Kenz serta rekan-rekan pemain Binomo sebagai afiliasinya. “Dari situ saya tergoda,” kata Erick kepada saya, keesokan harinya (24/2/2022).
Erick mengaku tergiur dengan prospek keuntungan yang juga dikenal dengan keuntungan besar dan mudah didapat, yang selalu diklaim Indra Kenz Cs. Erick juga berpendapat Binomo legal untuk diperdagangkan menurut Indra Kenz.