gerbangindonesia.com Viral Mercedes-Benz mencegat ambulans di Jalan Tangerang-Merak masih menjadi sorotan. Selain larangan ambulans, ada kekhawatiran kendaraan mewah bernomor B-2873-PBK ini membayar pajak secara terbalik.
Dalam data dan informasi kendaraan bermotor Pemda DKI Jakarta tentang pajak kendaraan bermotor, masa berlaku pajak kendaraan bermotor swasembada tercatat per 10 Januari 2022. Biaya pembayaran pajak swasembada adalah sebagai berikut: t. 20.685.800 (termasuk Rs 35.000 untuk kelalaian).
Soal pajak kendaraan, Kompol Fikri Ardiansyah tidak berkomentar lebih jauh. Namun, menurutnya, risiko ditanggung pemilik jika ternyata tidak membayar pajak kendaraan.
Saat dihubungi Selasa (22/3/2022), Fikri mengatakan, “Sudah ada risikonya kalau pajak yang belum dibayar. Sudah ada biaya keterlambatan dan STNK bisa mati.”
Saat ditanya tentang status pajak Mersica, Fikri menolak menjelaskan. Menurutnya, pihaknya tidak akan melangkah terlalu jauh terkait kasus ini. “Saya tidak akan ke sana untuk menyelidiki kasus ini,” katanya.
Sopir meminta klarifikasi.
Sementara itu, Fikli menyebut sopir Morsi (disingkat D) adalah seorang pengusaha. Menurut dia, Day siap hadir besok (22/3) Rabu untuk memenuhi undangan pembekalan di Polres Tangarang.
Entrepreneur.D senang bergabung, tetapi harus menunggu sampai besok. Saat saya terima undangannya kemarin, D sendiri menerimanya dan berharap bisa ikut,” jelasnya.
Sudah lama diketahui sopir ambulans dan sopir Mercy diundang untuk menjelaskan di Mapolres Tangerang kemarin Senin (21 Maret 2022). Namun, D tidak dapat berpartisipasi dalam panggilan untuk penjelasan.
Setelah klarifikasi, hanya ambulans dan Pusat Kesehatan Chisoka yang dilakukan. Sopir Mercy tidak muncul dan mengkonfirmasi hal ini ke polisi. “Hari ini mereka yang datang dari Puskesmas Cisoka bergabung dengan sopir ambulans, bidan yang berada di ambulans dan membantu ibu hamil dengan hipertensi, dan kemudian kepala Puskesmas Cisoka. Sementara itu, pengemudi mengkonfirmasi Mercy ini. Tadi pagi diberitahu bahwa dia tidak bisa hadir hari ini karena ada keperluan mendadak dan mendesak, sehingga mereka meminta untuk menjadwal ulang,” kata Kombes Shinto Silitonga, Kabag Humas Polrestabes Banten.